BAB I
PENDAHULUAN
Tingginya perkembangan arsitektur
membuat dunia pendidikan khususnya arsitektur berupaya mengimbangi dengan
melakukan berbagai kegiatan dan inovasi, salah satu kegiatan itu adalah
memperkenalkan dan memberikan pemahaman tentang desain arsitektur di luar
Indonesia melalui kegiatan Studi Ekskursi atau disebut juga Kuliah Kerja
Arsitektur (KKA).
Hong Kong – Shenzhen menjadi tujuan
Kuliah Kerja Arsitektur karena kota ini merupakan world class citydengan
kualitas lingkungan (built environment) yang baik dari segi fungsional
maupun estetika
Obyek pengamatan yang menjadi focus
Kuliah Kerja Arsitektur ini adalah pada arsitektur dan urban
design. Tema yang diangkat adalah “URBAN PUBLIC PLACES IN CITY
DEVELOPMENT”. Tema ini didasarkan pada studi “Urban Design Guidelines for Hong
Kong” oleh Departemen Perencaan Hong Kong pada tahun 2001-2003 di mana Hong
Kong merumuskan urban design attributes kepada tiga level, yaitu makro, messo
dan mikro.
BAB II
HONGKONG-SHENZHEN-BRUNEI
DARUSSALAM
a.
Hongkong
Negara Hong Kong merupakan Daerah Administratif
Khusus China. Kawasan ini terletak di bagian tenggara China dan berbatasan
dengan Provinsi Guangdong. Nama Hong Kong berasal dari kata “Heung Kong” yang artinya
“pelabuhan harum”. Dalam dialek Canton dikenal dengan istilah “Heung Gong” yang
artinya “pelabuhan semerbak”. Adapun Kowloon artinya “Sembilan Naga”. Namun
julukan Hongkong sebagai kerajaan penyamun juga tidak meleset. Sebab pada waktu
para pedagang dari Portugis datang pada abad ke – 16. Hong Kong merupakan
kumpulan desa nelayan dan pertanian. Karena penduduknya jarang,teluk-teluk dan
pulau – pulau kecil sepanjang pantainya yang panjang dan berkelok-kelok menjadi
tempat bersarang bajak laut yang menggangu pelayaran sepanjang pantai cina
selatan. Oleh karena itu tidak banyak penduduk yang berani bertempat tinggal di
situ.
Wilayah Hong Kong diperkirakan sudah mulai ditinggali manusia sejak zaman
Neolitikum, namun baru dikenal secara luas saat Hong Kong diserahkan kepada
Britania Raya (Kerajaan Inggris) setelah Perang Opium pada abad ke-19.
Sebelumnya, pada 1513, pelaut Portugis Jorge Álvares, menjadi orang Eropa
pertama yang mengunjungi Hong Kong. Dalam Konvensi Peking tahun 1860 setelah
Perang Opium Kedua, Semenanjung Kowloon dan Stonecutter’s Island diserahkan
kepada Britania Raya sedangkan New Territories, termasuk Pulau Lantau,
disewakan pada Britania untuk 99 tahun sejak 1 Juli 1898 dan berakhir 30 Juni
1997.
Geografi
Geografi Hong Kong Hong Kong terdiri dari Pulau Hong Kong, Kowloon, dan New Territories jika diurutkan dari selatan . Di sebelah utara New Territories terdapat kota Shenzhen di seberang Sungai Sham Chun (Sungai Shenzhen). Di antara 236 pulau di Hong Kong, Pulau Lantau adalah yang terbesar sedangkan Hong Kong adalah yang kedua terbesar dan populasinya adalah yang terbesar. Pulau yang paling padat adalah Ap Lei Chau. Semenanjung Kowloon menempel ke New Territories di utara, dan New Territories menempel ke Tiongkok daratan di seberang Sungai Sham Chun (Sungai Shenzhen). Hong Kong memiliki 236 pulau di Laut China Selatan, yang di mana Pulau Lantau merupakan pulau terbesar dan pulau Hong Kong yang kedua terbesar dan paling besar populasinya. Ap Lei Chau merupakan yang paling padat penduduknya di Hong Kong dan di dunia.
Geografi Hong Kong Hong Kong terdiri dari Pulau Hong Kong, Kowloon, dan New Territories jika diurutkan dari selatan . Di sebelah utara New Territories terdapat kota Shenzhen di seberang Sungai Sham Chun (Sungai Shenzhen). Di antara 236 pulau di Hong Kong, Pulau Lantau adalah yang terbesar sedangkan Hong Kong adalah yang kedua terbesar dan populasinya adalah yang terbesar. Pulau yang paling padat adalah Ap Lei Chau. Semenanjung Kowloon menempel ke New Territories di utara, dan New Territories menempel ke Tiongkok daratan di seberang Sungai Sham Chun (Sungai Shenzhen). Hong Kong memiliki 236 pulau di Laut China Selatan, yang di mana Pulau Lantau merupakan pulau terbesar dan pulau Hong Kong yang kedua terbesar dan paling besar populasinya. Ap Lei Chau merupakan yang paling padat penduduknya di Hong Kong dan di dunia.
Transportasi
Hong Kong memiliki dua bandar udara terkenal, Bandara Internasional Hong Kong di Chek Lap Kok namun lebih sering dikatakan terletak di Lantau. Bandara tersebut menggantikan Bandara Internasional Kai Tak di tahun 1998 dan menjadi pusat untuk Cathay Pacific Airways, Dragonair, Air Hong Kong, dan Hong Kong Express. Maskapai Cathay Pacific dan bandara ini pernah mendapatkan penghargaan sebagai yang terbaik di dunia oleh Skytrax. Pada 2004, bandara ini melayani 36 juta penumpang. Dalam Kota Hong Kong memiliki sistem transportasi dalam kota yang mapan dan modern yang terdiri dari kereta api, bus, tram, feri, dan taksi. Hampir semua layanan transportasi dapat dibayar menggunakan Octopus Card.
Jaringan kereta bawah tanah dikelola oleh MTR Corporation Limited yang mengelola MTR dan Kowloon-Canton Railway Corporation yang mengelola KCR sedangkan layanan tramnya adalah satu-satunya di dunia yang memakai kereta tram dua tingkat. Jaringan bus dikelola oleh 5 operator yang menggunakan bus dua tingkat seperti terdapat di London dan Singapura. Terdapat pula layanan taksi yang 99% armadanya menggunakan LPG. Layanan feri yang paling dikenal adalah Star Ferry yang menyeberangi Victoria Harbour antara Tsim Sha Tsui, Central, Wan Chai, dan Hung Hom.
Hong Kong memiliki dua bandar udara terkenal, Bandara Internasional Hong Kong di Chek Lap Kok namun lebih sering dikatakan terletak di Lantau. Bandara tersebut menggantikan Bandara Internasional Kai Tak di tahun 1998 dan menjadi pusat untuk Cathay Pacific Airways, Dragonair, Air Hong Kong, dan Hong Kong Express. Maskapai Cathay Pacific dan bandara ini pernah mendapatkan penghargaan sebagai yang terbaik di dunia oleh Skytrax. Pada 2004, bandara ini melayani 36 juta penumpang. Dalam Kota Hong Kong memiliki sistem transportasi dalam kota yang mapan dan modern yang terdiri dari kereta api, bus, tram, feri, dan taksi. Hampir semua layanan transportasi dapat dibayar menggunakan Octopus Card.
Jaringan kereta bawah tanah dikelola oleh MTR Corporation Limited yang mengelola MTR dan Kowloon-Canton Railway Corporation yang mengelola KCR sedangkan layanan tramnya adalah satu-satunya di dunia yang memakai kereta tram dua tingkat. Jaringan bus dikelola oleh 5 operator yang menggunakan bus dua tingkat seperti terdapat di London dan Singapura. Terdapat pula layanan taksi yang 99% armadanya menggunakan LPG. Layanan feri yang paling dikenal adalah Star Ferry yang menyeberangi Victoria Harbour antara Tsim Sha Tsui, Central, Wan Chai, dan Hung Hom.
Pariwisata
Pariwisata adalah salah satu tonggak utama perekonomian Hong Kong dengan 21,81 juta orang turis di tahun 2004. Selama Januari sampai April 2005, jumlah turis terus meningkat sebesar 11,1% dan mencapai 7,41 juta orang. Jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat setelah dibukanya Hong Kong Disneyland Resort pada bulan September 2005.
Pariwisata adalah salah satu tonggak utama perekonomian Hong Kong dengan 21,81 juta orang turis di tahun 2004. Selama Januari sampai April 2005, jumlah turis terus meningkat sebesar 11,1% dan mencapai 7,41 juta orang. Jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat setelah dibukanya Hong Kong Disneyland Resort pada bulan September 2005.
Arsitektur Orientalis
Pada tahun 1980, Hongkong sempat
menggeser posisi Rotterdam sebagai pelabuhan peti kemas paling sibuk di dunia.
Hong Kong (Lafal mandarin = HsiangKang, lafal Hokkien = Yongkang) artinya
Pelabuhan/ Bandar Harum. Hongkong merupakan kota pelabuhan yang dikelilingi
bukit-bukit, memiliki ketinggian 800-1000 m. Menurut pakar arkeologi yang
menemukan kuburan yang diperkirakan dari masa Han (206 sm-220 m) di Li Cheng Uk
(Kowloon) bahwa Hongkong telah dihuni sejak berabd-abad sebelum masehi. Pada
masa dinasti Ming Sejarah Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sejarah Hong
Kong Wilayah Hong Kong diperkirakan sudah mulai ditinggali manusia sejak zaman
Neolitikum namun baru dikenal secara luas saat Hong Kong diserahkan kepada
Britania Raya setelah Perang Opium di abad ke-19. Sebelumnya pada 1513, pelaut
Portugis Jorge �lvares, menjadi orang Eropa pertama yang mengunjungi Hong
Kong. Dalam Konvensi Peking tahun 1860 setelah Perang Opium Kedua, Semenanjung
Kowloon dan Stonecutter's Island diserahkan kepada Britania Raya sedangkan New
Territories, termasuk Pulau Lantau, disewakan pada Britania untuk 99 tahun
sejak 1 Juli 1898 dan berakhir 30 Juni 1997.
b.
Shenzhen
Shenzhen ( Cina : 深圳 ) adalah sebuah kota besar di selatan China Southern 's Guangdong Province, terletak tepat di utara Hong Kong . Daerah menjadi China pertama dan salah
satu yang paling sukses-Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Saat ini juga memegang sub-provinsi Status administrasi, dengan kekuatan
sedikit lebih rendah dari provinsi.
Cityscape yang modern
Shenzhen adalah hasil dari perekonomian yang dinamis dimungkinkan oleh cepat investasi asing sejak lembaga kebijakan "reformasi dan
keterbukaan" pembentukan KEK pada akhir tahun 1979, sebelum yang itu hanya
sebuah desa kecil. Kedua warga
negara Cina dan asing telah menginvestasikan sejumlah besar uang di Shenzhen
SEZ. Lebih dari US $ 30 miliar
dalam investasi asing telah pergi ke kedua usaha milik asing dan campuran, pada
awalnya terutama di bidang manufaktur tetapi baru-baru di industri jasa juga. Shenzhen kini dianggap salah satu kota
dengan pertumbuhan tercepat di dunia.
Menjadi pusat keuangan
utama daratan China selatan, Shenzhen adalah rumah bagi Bursa Efek
Shenzhenserta
markas berbagai perusahaan teknologi tinggi. Shenzhen
juga merupakan salah satu pelabuhan
kontainer tersibuk di China.
Geografi
Shenzhen terletak di Delta Sungai Pearl , berbatasan Hong Kong ke selatan, Huizhou di utara dan
timur laut dan Dongguan di utara dan barat laut. Kota ini meliputi area seluas 2.050
kilometer persegi (792 sq mi), termasuk daerah perkotaan dan pedesaan, dengan
populasi total 14 juta pada tahun 2008.
Kota ini awalnya
merupakan daerah perbukitan, dengan lahan agraria subur. Namun, setelah menjadi zona ekonomi
khusus pada tahun 1979, Shenzhen mengalami perubahan besar dalam lanskap. Desa nelayan sekali berbukit kini
digantikan oleh tanah sebagian besar datar di daerah pusat kota, dengan hanya
Lianhua Shan (Lotus Hill), Bijia Shan (Bijia Mountain) dan Wutong Shan hanya
tiga tempat yang memiliki semacam elevasi dilihat dari satelit. Dengan masuknya pendatang dari daratan
China, Shenzhen mengalami booming tahap kedua, dan sekarang memperluas perifer
dan bukit-bukit di sekitarnya seperti Mission Hills sekarang sedang diratakan
untuk membuat lahan untuk pembangunan yang lebih.
Shenzhen terletak di perbatasan
dengan Hong Kong SAR melintasi Sungai Sham Chun dan Sha Tau Kok River , 100 kilometer (62 mil) tenggara ibukota provinsi Guangzhou , 60 kilometer (37 mil) selatan kota industri Dongguan dan 60 kilometer (37 mil)
utara-timur laut dari kota resor Zhuhai .
Iklim
Meskipun Shenzhen terletak
sekitar tingkat selatan Tropic of Cancer , karena anticyclone Siberia, memiliki, hangat monsoon dipengaruhi, iklim
subtropis lembab ( Köppen CWA ). Winters
ringan dan relatif kering, sebagian karena pengaruh Laut Cina Selatan , dan es sangat jarang, itu dimulai kering tapi menjadi
semakin lebih lembab dan mendung. Namun,
kabut yang paling sering di musim dingin dan musim semi, dengan 106 hari per
tahun melaporkan beberapa kabut. Awal
musim semi adalah waktu cloudiest tahun, dan curah hujan mulai secara dramatis
meningkatkan pada bulan April, musim hujan berlangsung sampai akhir September
sampai awal Oktober. Musim hujan
mencapai intensitas puncaknya di musim panas, ketika kota itu juga pengalaman
yang sangat lembab, dan panas, tapi moderator, kondisi, ada hanya 2,4 hari dari
35 ° C (95 ° F) + suhu. Daerah
ini rentan terhadap hujan deras juga, dengan 9,7 hari yang memiliki 50 mm (1.97
in) atau lebih dari hujan, dan 2,2 hari minimal 100 mm (3,94 in). Yang terakhir bagian dari musim gugur
kering. Rata-rata curah hujan
tahunan sekitar 1.970 mm (78 in), beberapa di antaranya disampaikan dalam topan yang menyerang dari timur selama musim
panas dan awal musim gugur. Suhu
ekstrim telah berkisar dari 0,2 ° C (32 ° F) pada tanggal 11 Februari 1957-38,7
° C (102 ° F) pada tanggal 10 Juli 1980.
Tata Kota
Kota Shenzhen
adalah contoh perencanaan kota yang ideal. Dari penduduknya pada tahun 1979
hanya 30 rb jiwa dan sekarang tahun 2012 sudah mencapai 12 juta jiwa. Dengan
income per capita 13.581 $US, pertumbuhan ekonominya yang sangat fantastis
yaitu 25,8% pada tahun 2011, sementara China secara keseluruhan adalah 9,8%.
Kota Shenzhen adalah salah satu dari 4 kota lainnya seperti Beijing, Guangzho,
dan Shanghai. China sendiri kini adalah kampium ekonomi dunia dengan menjadi no
2 di dunia setelah Amerika Serikat dan mengalahkan Jepang serta negara-negara
Eropa.
Yang
menarik dari tata kota Shenzhen adalah pengelompokan bangunannya, di sini ada
Zona Perdagangan Bebas Shenzhen (Shenzhen Free Trade Zone) dan Kawasan Industri
Teknologi Tinggi (Shenzhen High-Tech
Industrial Park). Perguruan Tinggi pun terkumpul dalam satu kawasan besar. Sebanyak 8 (delapan)
perguruan tinggi terkumpul di kawasan ini, sehingga mereka bisa saling berbagi
dalam penyediaan fasilitas mahasiswa seperti kolam renang, aula, gedung olah
raga, asrama mahasiswa, taman dll. Sekali lagi lingkungan asri menghiasi
kawasan ini, taman tertata rapi dilengkapi dengan danau yang banyak sekali
ikanya. Kawasan ini mudah dijangkau karena adanya bus kampus dan stasiun kereta
bawah tanah (dalam penyelesaian).
Pariwisata
Wisata pantai di Shenzhen yang
paling terkenal adalah pantai Dameisha. Banyak wisatawan yang melepas lelah dan
bemandi rian di pantai yang sangat bersih sekali.
Wisata budaya ada di dua
tempat, yaitu di China Folk Culture Villages dan di Window of The World. Di
China Folk Culture Villages selain menampilkan replika rumah-rumah adat yang
ada di China, juga yang sangat ditunggu-tunggu pengunjung adalah show drama
tari secara kolosal. Tarian ini dimainkan oleh 500-an pemain dengan tata
panggung, tata cahaya, tata busana, dan dekorasi dibuat sangat apik dan
sempurna. Tarian semi kontemporer yang kolosal ini berbasis budaya China yang
sudah turun temurun, misalnya permainan kung fu dan akrobat. Saya sangat kagum
dengan pertunjukkan ini, tentu itu sudah mahfum. Yang menambah kekaguman saya
lagi adalah managemen pengelolaan objek wisata ini. Mulai dari akses masuk,
parkir kendaraan, penataan ruang wisata, penataan tempat makan, kamar kecil,
serta pertunjukkannya itu sendiri. Semuanya serba bersih dan serba tertib.
Kemudian ke tempat wisata
Window of The World. Dimana di tempat ini ditampilkan replika bangunan-bangunan
monumental dunia seperi; Taj Mahal, Borobudur, Menara Eiffel, Katedral di
Jerman, dan lainnya. Sebenarnya tempat ini kurang menarik karena repilkanya
hanya berukuran beberapa meter saja. Kita tidak bisa masuk ke bangunan-bangunan
tersebut karena saking kecilnya. Berbeda dengan di taman mini dimana kita bisa
masuk ke bangunan tersebut dan menikmati detil interior dan eksteriornya.
c.
Brunei Darussalam
Brunei Darussalam atau Brunei dengarkan nama resmi: Negara Brunei Darussalam, (bahasa
Malaysia: Negara Brunei Darussalam, Jawi: نڬارا بروني دارالسلام), adalah negara
berdaulat di Asia Tenggara yang terletak di pantai utara pulau Kalimantan.
Negara ini memiliki wilayah seluas 5.765 km² yang menempati pulau Kalimantan
dengan garis pantai seluruhnya menyentuh Laut Cina
Selatan. Wilayahnya dipisahkan ke dalam dua bagian oleh negara
bagian di Malaysia yaitu Sarawak.
Saat ini, Brunei
Darussalam memiliki Indeks Pembangunan Manusia tertinggi kedua di Asia Tenggara
setelah Singapura,
sehingga diklasifikasikan sebagai negara maju. Menurut Dana Moneter Internasional, Brunei
memiliki produk domestik brutoper kapita terbesar kelima di dunia dalam keseimbangan kemampuan berbelanja.
Sementara itu, Forbes menempatkan Brunei sebagai negara
terkaya kelima dari 182 negara karena memiliki ladang minyak bumi dan gas alam yang luas. Selain itu, Brunei juga
terkenal dengan kemakmurannya dan ketegasan dalam melaksanakan syariat Islam,
baik dalam bidang pemerintahan maupun kehidupan bermasyarakat.
Asal-Usul Brunei Darussalam
Silsilah kerajaan
Brunei didapatkan pada Batu
Tarsilah yang menuliskan
Silsilah Raja-Raja Brunei yang dimulai dari Awang Alak Betatar, raja yang mula-mula memeluk
agama Islam (1368)
sampai kepada Sultan Muhammad Tajuddin (Sultan Brunei ke-19, memerintah antara
1795-1804 dan 1804-1807).
Brunei adalah
sebuah negara tertua di antara kerajaan-kerajaan di tanah Melayu.
Keberadaan Brunei Tua ini diperoleh berdasarkan kepada catatan Arab, Cina dan tradisi lisan. Dalam catatan
Sejarah Cina dikenal dengan nama Po-li, Po-lo, Poni atauPuni dan Bunlai.
Dalam catatan Arab dikenali dengan Dzabaj atau Randj.
Catatan tradisi
lisan diperoleh dari Syair
Awang Semaun yang menyebutkan
Brunei berasal dari perkataan baru
nah yaitu setelah rombongan
klan atau suku Sakai yang dipimpin Pateh Berbai pergi ke Sungai Brunei mencari tempat
untuk mendirikan negera baru. Setelah mendapatkan kawasan tersebut yang
memiliki kedudukan sangat strategis yaitu diapit oleh bukit, air, mudah untuk
dikenali serta untuk transportasi dan kaya ikan sebagai sumber pangan yang
banyak di sungai, maka mereka pun mengucapkan perkataan baru nah yang berarti tempat itu sangat baik,
berkenan dan sesuai di hati mereka untuk mendirikan negeri seperti yang mereka
inginkan. Kemudian perkataan baru
nah itu lama kelamaan berubah
menjadi Brunei.
Replika stupa yang
dapat ditemukan di Pusat Sejarah Brunei menjelaskan bahwa agama Hindu-Buddha pada suatu masa dahulu pernah dianut
oleh penduduk Brunei. Sebab telah menjadi kebiasaan dari para musafir agama
tersebut, apabila mereka sampai di suatu tempat, mereka akan mendirikan stupa
sebagai tanda serta pemberitahuan mengenai kedatangan mereka untuk
mengembangkan agama tersebut di tempat itu. Replika batu nisan P'u Kung Chih Mu, batu nisan
Rokayah binti Sultan Abdul Majid ibni Hasan ibni Muhammad Shah Al-Sultan, dan
batu nisan Sayid Alwi Ba-Faqih (Mufaqih) pula menggambarkan mengenai kedatangan
agama Islam di Brunei yang dibawa oleh musafir,
pedagang dan mubaligh-mubaliqh Islam, sehingga agama Islam itu berpengaruh dan
mendapat tempat baik penduduk lokal maupun keluarga kerajaan Brunei.
Islam mulai
berkembang dengan pesat di Kesultanan Brunei sejak Syarif Ali diangkat menjadi
Sultan Brunei ke-3 pada tahun 1425 M karena sultan yang sebelumnya mengahwini
puterinya dengan Syarif Ali. Sultan Syarif Ali adalah seorang Ahlul Bait dari
keturunan / pancir dari Cucu Rasulullah Shalallahualaihi Wassallam yaitu Amirul
Mukminin Hasan / Syaidina Hasan sebagaimana yang tercantum dalam Batu Tarsilah
/ prasasti dari abad ke-18 M yang terdapat di Bandar Sri Begawan, Brunei.
Keturunan Sultan Syarif Ali ini kemudian juga berkembang menurunkan
Sultan-Sultan disekitar wilayah Kesultanan Brunei yaitu menurunkan
Sultan-Sultan Sambas dan Sultan-Sultan Sulu.
Kata Darussalam, istilah dalam bahasa Arab untuk "Tempat yang Damai"
atau "Rumah Keamanan", disematkan pada abad ke-15 oleh Sultan ke-3, Syarif Ali,
untuk menegaskan Islam sebagai agama negara, serta untuk meningkatkan
penyebarannya.
Sejarah
Para peneliti
sejarah telah mempercayai terdapat sebuah kerajaan lain sebelum berdirinya
Kesultanan Brunei kini, yang disebut orang Tiongkok sebagai Po-ni. Catatan
orang Tiongkok dan orang Arab menunjukkan bahwa kerajaan perdagangan kuno ini
ada di muara Sungai Brunei awal abad ke-7 atau ke-8.
Kerajaan itu memiliki wilayah yang cukup luas meliputi Sabah, Brunei dan Sarawak yang berpusat di Brunei. Kesultanan
Brunei juga merupakan pusat perdagangan dengan China. Kerajaan awal ini pernah
ditaklukkan Kerajaan Sriwijaya yang berpusat di Sumatra pada awal abad ke-9 Masehi dan
seterusnya menguasai Borneo utara dan gugusan kepulauan Filipina.
Kerajaan ini juga pernah menjadi taklukan (vazal) Kerajaan Majapahityang berpusat di pulau Jawa.
Nama Brunai tercantum dalam Negarakertagama sebagai daerah bawahan Majapahit.
Kekuasaan Majapahit tidaklah lama karena setelah Hayam Wuruk wafat Brunai membebaskan diri dan
kembali sebagai sebuah negeri yang merdeka dan pusat perdagangan penting.
Pada awal abad
ke-15, Kerajaan Malaka di bawah pemerintahan Parameswara telah menyebarkan pengaruhnya dan
kemudian mengambil alih perdagangan Brunei. Perubahan ini menyebabkan agama
Islam tersebar di wilayah Brunei oleh pedagangnya pada akhir abad ke-15.
Kejatuhan Melaka ke tangan Portugis pada tahun 1511, telah menyebabkan Sultan
Brunei mengambil alih kepimpinan Islam dari Melaka, sehingga Kesultanan Brunei
mencapai zaman kegemilangannya dari abad ke-15 hinga abad ke-17 sewaktu memperluas
kekuasaannya ke seluruh pulau Borneo dan ke Filipina di sebelah utaranya.
Semasa pemerintahan Sultan
Bolkiah (1473-1521) yang terkenal
disebabkan pengembaraan baginda di laut, malah pernah seketika menaklukkan Manila.
kesultanan Brunei memperluas pengaruhnya ke utara hingga ke Luzon dan Sulu serta di sebelah selatan dan barat Kalimantan;
dan pada zaman pemerintahan sultan yang kesembilan, Hassan (1605-1619), yang membangun
susunan aturan adat istiadat kerajaan dan istana yang masih kekal hingga hari
ini.
Pada tahun 1658 Sultan Brunei menghadiahkan sedikit
kawasan timur laut Kalimantan kepada Sultan Sulu di Filipina Selatan sebagai penghargaan terhadap
Sultan Sulu dalam menyelesaikan perang saudara di antara Sultan Abdul Mubin
dengan Sultan Mohyidin. Persengketaan dalam kerajaan Brunei merupakan satu
faktor yang menyebabkan kejatuhan kerajaan tersebut, yang bersumber dari
pergolakan dalam disebabkan perebutan kuasa antara ahli waris kerajaan, juga
disebabkan timbulnya pengaruh kuasa penjajah Eropa di rantau sebelah sini, yang
menggugat corak perdagangan tradisi, serta memusnahkan asas ekonomi Brunei dan
kesultanan Asia Tenggara yang lain.
Pada Tahun 1839, James Brooke dari Inggris datang ke Serawak dan
menjadi raja di sana serta menyerang Brunei, sehingga Brunei kehilangan kekuasaannya
atas Serawak. Sebagai balasan, ia dilantik menjadi gubernur dan kemudian "Rajah" Sarawak di Barat Laut Borneo sebelum meluaskan
kawasan di bawah pemerintahannya. Pada tanggal 19 Desember 1846, pulau Labuan dan sekitarnya diserahkan kepada James
Brooke. Sedikit demi sedikit wilayah Brunei jatuh ke tangan Inggris melalui
perusahaan-perusahaan dagang dan pemerintahnya sampai wilayah Brunei kelak
berdiri sendiri di bawah protektorat Inggris sampai berdiri sendiri tahun 1984.
Pada masa yang
sama, Persekutuan Borneo Utara Britania sedang meluaskan penguasaannya di Timur
Laut Borneo. Pada tahun 1888, Brunei menjadi
sebuah negeri di bawah perlindungan kerajaan Britania dengan mengekalkan
kedaulatan dalam negerinya, tetapi dengan urusan luar negara tetap diawasi
Britania. Pada tahun 1906, Brunei menerima
suatu lagi langkah perluasan kekuasaan Britania saat kekuasaan eksekutif
dipindahkan kepada seorang residen Britania, yang menasihati baginda Sultan
dalam semua perkara, kecuali yang bersangkut-paut dengan adat istiadat setempat
dan agama.
Pada tahun 1959, Brunei
mendeklarasikan kerajaan baru yang berkuasa memerintah kecuali dalam isu
hubungan luar negeri, keamanan dan pertahanan di mana isu-isu ini menjadi
tanggung jawab Britania. Percobaan untuk membentuk sebuah badan perundangan
pada tahun 1962 terpaksa dilupakan karena terjadi
pemberontakan oleh partai oposisi yaitu Partai Rakyat Brunei yang ingin menyatukan negara Brunei,
Sarawak dan North Borneo menjadi Negara Kesatuan Borneo Utara, tetapi dengan
bantuan Britania, pemberontakan ini berhasil diberantas. Pada akhir 1950 dan
awal 1960, kerajaan Brunei ketika itu menolak rencana (walaupun pada awalnya
menunjukkan minat) untuk bergabung dengan Singapura, Sabah, Sarawak,
dan Tanah Melayu untuk membentuk Malaysia dan akhirnya Sultan Brunei ketika itu
berkehendak untuk membentuk sebuah negara yang merdeka.
Pada 1967, Omar Ali Saifuddin III telah turun dari takhta dan melantik
putra sulungnya Hassanal
Bolkiah, menjadi Sultan Brunei ke-29. Baginda juga berkenan menjadi
Menteri Pertahanan setelah Brunei mencapai kemmerdekaan penuh dan disandangkan
gelar Paduka Seri
Begawan Sultan. Pada tahun 1970, pusat pemerintahan
negeri Brunei Town, telah diubah namanya menjadi Bandar Seri Begawan untuk mengenang jasa baginda. Baginda
mangkat pada tahun 1986.
Pada 4 Januari 1979, Brunei dan Britania
Raya telah menandatangani Perjanjian
Kerjasama dan Persahabatan. Pada 1 Januari 1984, Brunei Darussalam
telah berhasil mencapai kemerdekaan sepenuhnya.
Saat ini Brunei
memiliki wilayah yang lebih kecil daripada masa lalu, dengan berbatasan dengan
Serawak dari sebelah barat sampai timur wilayah itu, serta sebelah utara
berbatasan dengan Laut Cina Selatan.
Geografi
Brunei terdiri dari
dua bagian yang tidak berkaitan; 97% dari jumlah penduduknya tinggal di bagian
barat yang lebih besar, dengan hanya kira-kira 10.000 orang tinggal di daerah Temburong,
yaitu bagian timur yang bergunung-gunung. Jumlah penduduk Brunei 470.000 orang.
Dari bilangan ini, lebih kurang 80.000 orang tinggal di ibukota Bandar Seri Begawan. Sejumlah kota utama
termasuk kota pelabuhan Muara, serta kota Seria yang menghasilkan minyak, dan Kuala Belait,
kota tetangganya. Di daerah Belait, kawasan Panaga ialah kampung halaman sejumlah besar
ekspatriat, disebabkan oleh fasilitas perumahan dan rekreasi Royal Dutch Shell dan British Army. Klub Panaga yang
terkenal terletak di sini.
Iklim Brunei ialah
tropis khatulistiwa, dengan suhu serta kelembapan yang tinggi, dan sinar
matahari serta hujan lebat sepanjang tahun.
BAB III
VICTORIA PEAK HONGKONG
Dalam mata kuliah
Kuliah Kerja Arsitektur ini, penulis mengamati bangunan yang terletak pada
Hongkong yaitu bangunan The Peak Tower atau yang dikenal yaitu Victoria Peak.
a.
Victoria Peak
Victoria Peak (Cina: 太平山, atau sebelumnya Cina: 扯旗 山) adalah sebuah gunung di bagian barat Pulau Hong Kong.
Hal ini juga dikenal sebagai Gunung Austin, dan lokal sebagai The Peak. Dengan
ketinggian 552 m (1.811 kaki), itu adalah gunung tertinggi di pulau (Tai Mo
Shan adalah titik tertinggi di Hong Kong Special Administrative Region).
Puncaknya ini ditempati oleh fasilitas
telekomunikasi radio dan tertutup untuk umum. Namun, daerah sekitarnya dari
taman umum dan lahan perumahan bernilai tinggi adalah
daerah yang biasanya dimaksud dengan nama The
Peak. Ini merupakan daya tarik wisata utama yang menawarkan pemandangan
Central, Victoria Harbour, Lamma Island dan pulau-pulau sekitarnya.
The Peak Tower
Peak Tower adalah sebuah menara di Victoria Peak yang juga menjadi
pemberhentian paling atas dari Peak Tram. Menara ini menyuguhkan tempat atau anjungan pemandangan
tertinggi 360 derajat, The Sky Terrace, di ketinggian 428 meter di atas
permukaan laut, dimana tempat ini menawarkan berbagai keindahan
kota Hong Kong. Dari sini, kita bisa mendapatkan
berbagai pengalaman seperti keindahan panorama atau pemandangan kota Hong Kong
(siang atau malam hari), Pelabuhan Victoria, laut, pulau-pulau disekitar The
Peak Tower seperti pulau Cheung Chau, Lamma, dan Lantau.
Arus Peak Tower adalah yang kedua di
situs. Pembangunan yang pertama dimulai pada tahun 1960 , dan dibuka pada
tanggal 29 Agustus 1969. The Tower Restaurant terletak di atas geladak
sementara Puncak Coffee Shop terletak di lantai bawah. Kedua lantai atas
didukung oleh dua kolom memungkinkan ruang yang jelas antara bagian atas dan
bawah menara. Fitur desain ini telah dipertahankan di menara dibangun kembali,
tetapi dengan cukup bentuk yang berbeda untuk bagian atas .
Perancangnya menginginkan desain yang
secara jelas menarik perhatian namun tidak mengganggu pemandangan
sekitar. Arsitek Terry Farrell merancang menara ini dengan bentuk wajan (setengah lingkaran dengan sisi lurus di bagian atas) dan memiliki 7
lantai dengan total luas 10,400 m². Sebuah platform melihat terletak di lantai
tiga yang menghadap terkenal di dunia Victoria Harbour.
Transportasi
Victoria Peak bisa dicapai lewat jalan
biasa dan Peak Tram, sebuah kereta funikular. Apabila menggunakan tram,
penumpang bisa melihat pemandangan Pulau Hong Kong di satu sisi sedangkan jika
menggunakan jalan, bisa melihat seluruh bagian dari Hong Kong. Peak Tram adalah
tram khusus yang jalan di jalur menanjak hingga 50 derajat kemiringan. Jalur
tram ini sudah dipakai sejak 1888 dan masih awet dan bagus. Harga tiket pulang
pergi adalah HKD 33 per orang.
Jika
biasa di dalam kereta umumnya kita dapat duduk hadap-hadapan, peak tram tidak
memungkinkan karena bakal terjungkal. Semua harus duduk menghadap ke atas. Tram
ini posisi stasionernya pun sudah miring, sehingga untuk mencari tempat duduk
kita perlu berjuang ekstra keras.
Perjalanan
dengan tram ini cukup mendebarkan, dengan tenaga mesin yang kuat mengangkut
puluhan penumpang menanjak dengan kecepatan hingga 40km/j. Perjalanan memakan
waktu sekitar 10 menit untuk mencapai Victoria Peak. Stasiun di tebing ini
telah disulap menjadi ‘tempat resmi’ melihat Hong Kong dari atas. Tempat ini
berbentuk mirip cawan, terdapat puluhan toko menjual cinderamata dan restoran
juga.
Pariwisata
Dengan sekitar tujuh juta pengunjung
setiap tahun, Puncak merupakan daya tarik wisata utama dari Hong Kong. ini menawarkan pemandangan kota dan pelabuhan tersebut. The melihat dek
juga memiliki koin-dioperasikan teleskop bahwa pengunjung dapat digunakan untuk
menikmati pemandangan kota. Jumlah pengunjung menyebabkan
pembangunan dua rekreasi dan pusat perbelanjaan utama, Peak Tower dan Puncak
Galleria , terletak berdekatan satu sama lain .
The
Peak Tower menggabungkan stasiun atas dari Peak Tram, kereta Tram kabel yang
membawa penumpang naik dari St John Cathedral di distrik Central Hong Kong ,
sementara Puncak Galleria menggabungkan stasiun bus yang digunakan oleh bus
umum Hong Kong andgreen minibus pada puncak . The Peak juga dapat diakses
dengan taksi dan mobil pribadi melalui memutar Peak Road , atau dengan berjalan
curam Old Peak Road dari dekat Zoological Botanical Gardens.
Victoria
Peak Taman terletak di situs Mountain Lodge, lama tinggal musim panas Gubernur
, dan merupakan titik yang dapat diakses publik paling dekat dengan puncak. Hal
ini dapat dicapai dari Victoria Gap dengan berjalan Mount Austin Road, naik
sekitar 150 meter (490 kaki) . Berjalan lain yang populer adalah loop tingkat
alongLugard Road, memberikan baik dilihat dari distrik Central Hong Kong dan
Kowloon , dan kemudian kembali melalui Harlech Road, melingkari puncak pada
tingkat Peak Tower. Ada beberapa restoran di Victoria Peak , yang
sebagian besar terletak di dua pusat perbelanjaan . Namun, Puncak Lookout Restaurant
, bertempat di sebuah bangunan tradisional yang lebih tua dan lebih yang
awalnya sebuah rumah yang luas untuk insinyur yang bekerja di Peak Tramway. Itu dibangun kembali pada tahun 1901 sebagai daerah berhenti untuk kursi
sedan, namun dibuka kembali sebagai restoran pada tahun 1947.
BAB IV
KESIMPULAN
Kesimpulan dari
dari Hong Kong – Shenzhen menjadi tujuan Kuliah Kerja Arsitektur karena kota ini
merupakan world class citydengan kualitas lingkungan (built
environment) yang baik dari segi fungsional maupun estetika.
Seperti
halnya bangunan The peak tower yang berada di Kota Hongkong, yang menarik
banyak wisatawan asing dan lokal dengan karya designnya yang unik. Perjalanan
dapat dicapai oleh kendaraan tram dengan pemandangan yang indah. Pada bangunan
The peak tower, pengunjung dapat melihat bangunan-bangunan skyline dari kota
Hongkong.
SOURCE :
http://memori-saya.blogspot.com/2012/06/awal-berdirinya-negara-hong-kong.html
http://archipeddy.com/place/hongkong.html
http://id.wikipedia.org/wiki/shenzhen/
http://didisadili.blogspot.com/2012/03/wisata-di-kota-shenzhen-china.html
http://nasional.kompas.com/read/2013/12/19/2131338/Belajar.dari.Kota.Shenzhen
http://javamilk.com/panduan-jalan-hemat-ke-hong-kong-macau/hongkong-dari-victoria-peak-day-4/
http://www.discoverhongkong.com/id/see-do/highlight-attractions/top-10/the-peak.jsp#ixzz2x5wVxytG
http://en.wikipedia.org/wiki/victoria_peak_garden
http://nisa-arsitek.blogspot.com/
http://diestylands.blogspot.com/2014/07/pendahuluan-kuliah-kerja-arsitektur-kka.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Brunei_Darussalam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar